Kamis, 28 Februari 2013


”Gagasan bukan sesuatu, tetapi gagasan adalah yang menciptakan sesuatu” (Napoleon Hill. 1883-1970. Penulis)

Di zaman yang serba praktis, dinamis, dan cepat ini rumah bukan sekadar tempat tumpukan perabot hias dan ornamen berkelas. Sesuai dengan fungsinya, rumah yang ideal harus memberikan kenyamanan, keamanan, sekaligus higienitas. Esensi inilah yang melahirkan tren minimalis (kompas.com.)

Dalam bukunya Ilmu Konstruksi Bangunan 2, Heinz Frick menuliskan tentang atap ini dengan menggambarkan 23 jenis bentuk atap, termasuk didalamnya atap biasa sampai bentuk atap kombinasi. Seiring dengan perkembangan jaman juga, konstruksi dan model atap ini tidak ketinggalan untuk menyesuaikan dengan desain, penyesuain ini menjadi unik karena atap menjadi lebih variatif. Cenderung tidak terjebak dalam bentuk konstruksi konvensional seperti atap pelana atau atap perisai dan kombinasi diantara keduanya. Desain atap yang tidak terjebak dalam pakem lama ini menimbulkan sedikit banyak masalah dalam konstruksinya, terutama bagi mereka yang memakai material rangka atap baja ringan. Selain faktor kekakuan, fleksibilitas dan kekuatan rangka atap baja ringan yang beragam juga faktor pengawasan, pengujian struktur yang masih beragam. Disamping itu juga masalah pemasangan menjadi satu masalah tersendiri, jika tidak dilakukan oleh tenaga pasang yang terlatih maka desain sebagus apapun akan menjadi sia-sia saja. Faktor pemasang ini juga menentukan kualitas desain yang hendak didapat.

Variasi atap yang berkembang ini harus mampu dijawab oleh para aplikator rangka atap baja ringan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan permintaan costumer. Jangan sampai konstruksi atap berubah hanya karena ketidakmampuan aplikator dalam menerjemahkan bentuk variasi atap yang sudah didesain oleh arsitek.

Desain yang bervariasi ini juga menjadi sebuah alasan untuk mengembangkan variasi atap, desain yang berkembang ini tentunya melibatkan semua unsur yang terlibat didalam aspek pembangunan, mulai dari pondasi, lantai, dinding, dan atap. Bayangkan jika salahsatunya tidak terlibat dalam pengembangan variasi, mungkin seperti sayur tanpa garam, ada yang kurang dari bangunan tersebut. Tetapi jika dilakukan menyeluruh, maka kepuasan dalam membangun dan memiliki rumah akan dirasakan semua pihak. Sedikit saja perubahan akan menjadi hal yang menarik dari bangunan tersebut, tentunya perubahan kearah yang positif.

Variasi bentuk atap bangunan ada yang menjulang dan memakai atap dengan bentuk setengah pelana yang dimodifikasi terlihat berbeda dengan rumah di sekitarnya. Sepintas terlihat bahwa bangunan ini seolah olah terbagi dua yang ditandai dengan garis dinding yang tegas dan menerus dari atap hingga ke lantai satu.
Zulfikri dalam webblognya (http://zulfikri.wordpress.com) menuliskan, dalam menikmati bangunan dengan atap-atap ini beberapa para arsitek dalam beberapa seminar mengungkapkan bahwa dalam menilai keindahan menikmati atap miring teori yang tepat adalah teori obyektif, karena teori obyektif ini merupakan kondisi nyata yang dikandung oleh atap itu sendiri. Dan dapat ditelaah secara sistematis. Ada tujuh unsur yang dapat dipakai untuk menilai keindahan yaitu unsur kesatuan, perbandingan ukuran (proporsi), skala, keseimbangan, irama, urutan dan klimaks. Ketujuh unsur ini memang tidak harus selalu terpenuhi, misalnya karena perimbangan teknis, ekonomi ataupun fungsi.
Pertimbangan teknis yang menjadi alasan perancangan adalah mendapatkan keselarasan antara ide dengan pelaksanaan, jangan sampai atap yang demikian bagusnya menjadi masalah dalam pelaksanaannya. Untuk itu tidak ada salahnya sebelum mengeksekusi desain yang hendak dilaksanakan, konsultasikan dengan konsultan struktur. Khususnya yang hendak memakai rangka atap baja ringan karena beragamnya bentuk profil (Hat, C, Z, dan Hollow), tidak ada salahnya bertanya banyak dalam hal struktur dan pelakasanaannya. Ini menjadi pertimbangan karena setiap profil memiliki perbedaan dalam perakitan struktur rangka atapnya.

Atap, suatu elemen bangunan yang sangat berperan dalam menentukan ciri dan bentuk bangunan, karena berperan penting dalam menentukan ciri maka pemilihan variasi bentuk atap serta struktur konstruksinya harus menjadi pertimbangan yang matang. Beberapa produsen baja ringan sudah terbukti bisa melaksanakan setiap variasi atap yang diminta oleh costumer dengan struktur yang terjamin kuat dan kaku.
 Sumber: http://ilmusipil.com

0 komentar:

Posting Komentar

untuk info dan pertanyaan tinggalkan komentar anda

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!